Selain MiChat, 4 Aplikasi Ini Bisa Disalahgunakan untuk Open BO

Diposting pada
Advertisements
Aplikasi Untuk Open BO
Aplikasi Untuk Open BO

Kasus yang melibatkan artis Cynthiara Alona telah menghebohkan masyarakat setelah polisi mengungkap adanya dugaan prostitusi online yang melibatkan perempuan berusia 14-16 tahun.

Para perempuan ini sekarang mendapat perlindungan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial.

Selain MiChat, 4 Aplikasi Ini Bisa Disalahgunakan untuk Open BO

Dalam kasus ini, aplikasi perpesanan MiChat, yang saat ini telah memiliki 50 juta pengguna, dilaporkan digunakan oleh pelaku prostitusi online untuk memikat lelaki hidung belang dengan istilah “open BO”. Istilah ini merujuk pada pemesanan layanan prostitusi secara terbuka.

Namun, MiChat bukan satu-satunya aplikasi yang dapat disalahgunakan untuk kegiatan prostitusi online. Berikut adalah empat aplikasi lain yang berpotensi digunakan dalam praktik yang serupa:

Tinder

Tinder adalah aplikasi layanan pencarian sosial berbasis lokasi yang menggunakan profil dari Facebook dan layanan fitur GPS di ponsel.

Aplikasi ini memfasilitasi komunikasi antara pengguna yang tertarik satu sama lain, memungkinkan mereka untuk berinteraksi dan mengobrol. Meskipun secara umum digunakan sebagai layanan kencan, Tinder juga bisa digunakan untuk kegiatan prostitusi online.

Tantan

Tantan adalah aplikasi sosial yang dirancang khusus untuk pengguna usia 20-an. Aplikasi ini menggunakan sistem swipe and match, di mana dua pengguna memulai percakapan saat keduanya tertarik satu sama lain.

Meskipun tujuan utamanya adalah mencari teman kencan atau pasangan hidup, Tantan juga berpotensi disalahgunakan untuk prostitusi online.

BeeTalk

Pada tahun 2018, ditemukan bahwa para wanita penjaja seks komersial di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, memanfaatkan aplikasi BeeTalk untuk menarik lelaki hidung belang. Mereka menggunakan kode “BO” untuk menandakan layanan prostitusi yang mereka tawarkan.

Meskipun sebagian layanan BeeTalk di Indonesia telah ditutup sejak September 2018 karena penyalahgunaan dalam kegiatan prostitusi online, tetap saja ada kemungkinan aplikasi ini masih digunakan di tempat lain.

SayHi

Aplikasi SayHi mirip dengan aplikasi sebelumnya. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat menemukan orang-orang baru di sekitar mereka. Melalui peta, pengguna dapat melakukan obrolan video dengan orang-orang yang ditemukan secara bebas. Oleh karena itu, aplikasi ini juga dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pelaku prostitusi online.

Kasus-kasus seperti ini menyoroti kelemahan dalam penggunaan aplikasi perpesanan dan sosial media yang rentan disalahgunakan untuk kegiatan ilegal seperti prostitusi online.

Aplikasi-aplikasi ini sering kali menawarkan fitur-fitur yang memungkinkan orang-orang yang tidak dikenal saling berinteraksi, dan hal ini menjadi kesempatan bagi para pelaku kejahatan untuk melancarkan praktik prostitusi online.

Penting bagi pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah dan pengembang aplikasi, untuk bekerja sama dalam meningkatkan keamanan dan pengawasan terhadap penggunaan aplikasi tersebut.

Langkah-langkah perlindungan seperti pemantauan aktif, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku prostitusi online, serta penyediaan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan konsekuensi dari kegiatan ilegal ini, sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, peran orang tua dan pendidikan yang kuat dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai keamanan dan etika penggunaan internet juga tidak boleh diabaikan.

Pendidikan tentang risiko yang terkait dengan aplikasi perpesanan dan media sosial serta cara melaporkan kegiatan yang mencurigakan harus diberikan kepada generasi muda agar mereka dapat terhindar dari ancaman prostitusi online dan praktik ilegal lainnya.

Dalam hal ini, kerjasama antara pemerintah, pihak berwenang, penyedia platform, dan masyarakat luas sangat penting untuk memerangi prostitusi online.

Hanya dengan upaya bersama yang komprehensif dan tegas, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang aman dan menjaga keamanan serta perlindungan anak-anak dan perempuan dari eksploitasi yang merugikan.


Baca artikel dan berita menarik lainnya dari Trestle On Tenth di Google News